Webinar Pendidikan HMP PAI UMS Sebagai Sarana Penyadaran Teknologi dan Society 5.0

Himpunan Mahasiswa Prodi Pendidikan Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta (HMP PAI UMS) mengadakan webinar Pendidikan dengan tema “Transformasi Pendidikan dalam Menghadapi Era Society 5.0” pada hari Minggu, 24 Juli 2022 pukul 09.00 WIB melalui platform Zoom Meeting, sebagai gambaran dan Tindakan yang diambil oleh mahasiswa dalam menghadapi era 5.0 yang akan datang.

Webinar pendidikan ini dibuka oleh MC, Zidan Nur Ihsan (Staf Bidang Medkom HMP PAI UMS), yang kemudian dilanjutkan oleh sambutan. Sambutan-sambutan diawali dari ketua panitia, Ketua Umum HMP PAI 2022, serta pembina Ormawa FAI, Istanto S.Pd.I., M.Pd.I. Dalam sambutannya, Angga Widiarto selaku Ketua Umum HMP PAI 2022, menyinggung bagaimana pentingnya teknologi dan pendidikan serta transformasi yang perlu diperhatikan pada society 5.0.

Adapun dalam wawancaranya (24/07), Yulia Santika, selaku ketua panitia webinar pendidikan ini bertujuan sebagai wadah bagi mahassiswa untuk mengetahui informasi atau fenomena terkini mengenai pendidikan di Indonesia yang khususnya pada era society 5.0 yang akan datang. Ia juga menyebutkan, sebagai seorang mahasiswa PAI yang tentunya akan menjadi seorang guru harus siap menghadapi tantangan yang akan datang pada era society 5.0. Mahasiswa diharapkan mampu menguasai teknologi dan jangan sampai menjadi sebaliknya. Maka sebagai seorang guru hendaknya mampu melakukan pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan zaman dan perkembangan teknologi.

Acara webinar pendidikan ini selanjutnya, diisi dengan oleh oleh dua pemateri, yakni Fayza Michellina Azzahra (Koornator Bidang Internal HMP PAI 2022) dan Dr. Laili Etika Rahmawati S.Pd., M.Pd., (Kepala Divisi Pengembangan Kurikulum dan Inovasi Pembelajaran UMS) yang dimoderatori oleh Hanif Syairafi Wiratama (Staf Bidang PIK HMP PAI 2022). Dengan kurang lebih 160 peserta yang hadir, dari masyarakat umum, mahasiswa UMS, juga beberapa tamu undangan dari universitas lain seperti Universitas Ahmad Dahlan, Universitas Muhammadiyah Purwokerto, serta Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta.

Fayza, selaku pemateri pertama menjelaskan proses terbentuk dan perkembangan dari revolusi society, yang kini sudah mencapai pada 5.0. Pada pemaparan materinya ia menyebutkan bahwa society 5.0 merupakan penyempurna dari society 4.0. yang disebutkan bahwa teknologi menjadi bagian dari manusia sendiri. Dalam hal ini dikatakan bahwa teknologi bukan hanya sebagai penyebar informasi, tetapi juga sebagai suatu hal yang dapat memudahkan manusia. Maka, ia juga menyebutkan beberapa hal yang bisa dilakukan dalam sebuah pendidikan pada era 5.0, antara lain IoT (Internet of Things), Virtual/Augment reality, terakhir adalah pemanfaatan Artificial Intellegence.

Selanjutnya, Laili, pemateri kedua, menjelaskan adanya beberapa sikap dan skill yang harus dimiliki bagi seseorang dalam dunia pendidikan, yakni critical thinking, creativity, collaboration, dan communication. Hal ini karena adanya perkembangan teknologi yang memudahkan manusia, juga memiliki banyak kemudahan yang bernilai negatif, seperti jasa penulisan artikel illegal, yang dapat disebut sebagai ­ghost writer dan jasa cek plagiarisme yang illegal. Harapannya, dengan memiliki skill di atas, akan membantu tenaga pendidik untuk bisa mendapatkan kebenaran dan memperbaiki karakter. Sebuah garis bawah bisa ditekankan dari pemaparannya adalah, “Pendidik merupakan tulang punggung bagi kualitas masyarakat itu sendiri.”

Usai pemaparan dari kedua pemateri, acara kemudian dilanjutkan dengan tanya-jawab yang dipandu oleh moderator. ­Doorprize pun disediakan dan diberikan oleh panitia kepada para peserta yang terlibat aktif dalam tanya-jawab bersama pemateri sebagai pemeriah acara. Terakhir, acara ditutup oleh MC yang dilanjutkan dengan foto bersama.