Setelah mempertimbangkan situasi dan upaya pencegahan virus Corona (Covid-19), Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menetapkan Ujian Tengah Semester (UTS) genap Tahun Akademik 2019/2020 dilakukan secara daring (dalam jaringan) atau online. Untuk menunjang koneksi internet, setiap mahasiswa diberikan bantuan kuota Rp 100 ribu dalam bentuk pemotongan biaya cicilan SPP mahasiswa.
Ketentuan soal UTS online dan subsidi internet tersebut dituangkan dalam surat edaran yang ditandatangani oleh Wakil Rektor Bidang Akademik UMS, Prof. Dr. Muhammad Da’i, M.Si., Apt. Adapun penjadwalan UTS dilakukan oleh masing-masing program studi.
Secara teknis, dalam surat tersebut dijelaskan, UTS dilakukan melalui aplikasi media pembelajaran online seperti Schoology, Google Classroom, Openlearning. Para dosen bisa mengikuti panduan sederhana untuk pembuatan soal dan koreksi soal UTS pada aplikasi Schoology melalui link http:/ljm.ums.ac.id/repository/.
Untuk menjamin kualitas E-UTS ini, dalam pembuatan soal, setiap dosen diminta tetap memperhatikan beberapa hal, antara lain soal mengukur capaian pembelajaran yang dirumuskan, meminimalkan potensi kecurangan dan memberikan evaluasi yang obyektif dan transparan terhadap mahasiswa.
“Para mahasiswa yang mengikuti E-UTS, diberikan waktu tiga hari untuk mengirimkan jawaban. Hal ini sebagai antisipasi keterbatasan jaringan internet saat mengerjakan soal,” ungkap Muhammad Da’i dalam surat edaran tersebut.
Untuk kelancaran pelaksanaan UTS online ini, Rektorat meminta dekan di fakultas masing-masing untuk membentuk panitia ujian dengan tugas utama melakukan pendampingan lanjutan pelaksanaan ujian online di masing-masing program studi.
Untuk mengantisipasi penyebaran virus corona, UMS sendiri sudah menjalankan proses pembelajaran online sejak kurang lebih satu pekan yang lalu. Segala aktifitas yang menimbulkan kerumunan banyak orang seperti seminar, workshop dan lainnya ditunda hingga keadaan kembali membaik.