Flexing dan Lifestyle Terhadap Pendidikan

Pembicara pada diskusi panel ini diantaranya Muhammad Farhan (ketua bidang PIK BEM FAI UMS), Muhammad Ibnu Masngud (Ketua bidang RPK HMP IQT UMS), Alfin Nur Ridwan (ketua bidang KHI HMP HES UMS), Hanif Syairafi (koordianator bidang PIK HMP PAI UMS).

Pembicaraan dimulai oleh Yahya Izzul Haq menyampaikan terkait nasib pendidikan di Indonesia sering sekali melakukan flexing dan tingginya lifestyle sehingga substansi pendidikan kurang dikuasai oleh para pelajar.

Alfin menyampaikan dalam pembicaraannya bahwa “rata rata orang yang flexing dan gaya hidup tinggi terjadi karena mereka ingin menunjukan harta sebagai bukti bahwa ia orang pekerja keras dan mapan”.

Kemudian lanjutnya “flexing menurut saya kurang baik karena dianggap menghina kaum bawah. Selain itu flexing dan lifestyle yang tinggi sangat berpengaruh kepada orientasi visi dan misi pendidikan.”

Kemudian Hanif Syairafi mengungkapkan “pendidikan pelajar zaman sekarang  lebih mengutamakan nilai bagus ketimbang nalar kritis sehingga yang terjadi ketimpangan generasi dalam berpendidikan. Selain itu terdapatnya Feodalisme pendidikan yang dipaparkan yakni seorang guru hanya memberikan materi kemudian siswa menulis apa yang diperintahkan guru, dan jika ada siswa yang bertanya atau mengkritisi yang menurut siswa kurang sepakat dianggap tidak sopan atau kasar kepada guru.”  tatap beliau dengan serius.

Dilanjut oleh Ibnu Masngud membahas tentang bagaimana flexing dan lifestyle dari sisi islami yang Qur’ani. beliau juga menuturkan bahwa “flexing dan lifestyle memiliki dampak positif yaitu sebagai strategi marketing dalam membangun kepercayaan konsumen.”

Terakhir Farhan mengatakan ” kita sebagai mahasiswa jangan terlalu sering flexing dan gaya hidup berlebihan.”

Setelah usai dari pemaparan materi kemudian moderator memberikan ruang kepada peserta diskusi untuk bertanya dan memberikan pendapat perihal tema yang di bahas itu.

Reporter : Redaksi

Editor : Haldiyas R.A

 

Sumber : https://islamikaonline.com/flexing-dan-lifestyle-terhadap-pendidikan/