Fakultas Agama Islam UMS Kunjungan Kerjasama ke Sekolah Indonesia Kuala Lumpur

Pertemuan dengan Universiti Islam Sains Malaysia (USIM) bertujuan untuk memperkenalkan Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta (FAI UMS) dan menjalin kerjasama dengan Sekolah Indonesia Kuala Lumpur Malaysia (SIKL). Pertemuan ini dilaksanakan di Ruang Meeting SIKL, Jln. Lorong Tun Ismail, Kuala Lumpur, Malaysia.

Dalam sambutannya, Prof. Dr. Waston, M.Ag menyampaikan ucapan syukur dan rasa terima kasih atas kedatangan rombongan FAI UMS. Ia juga memperkenalkan profil FAI UMS dan program studi yang ada di fakultas tersebut. Tujuan kedatangan FAI UMS adalah untuk menjalin kerjasama dengan SIKL.

Selanjutnya, Ibu Friny Naspati M.Pd memberikan sambutan yang menyampaikan rasa terima kasih atas kunjungan FAI UMS ke SIKL. Ia memperkenalkan singkat mengenai SIKL, sejarah berdirinya, motto, visi, misi, dan tujuan SIKL. Ibu Friny juga menyampaikan bahwa SIKL telah menjalin kerjasama dengan UMS melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MOU) tingkat universitas yang dilakukan oleh Prof. Dr. Harun Joko Prayitno. Implementasi kerjasama antara SIKL dan UMS meliputi kegiatan KKndik kampus mengajar dan MBKM.

Ibu Friny juga menjelaskan beberapa problematika yang dihadapi oleh SIKL, antara lain terbatasnya daya tampung sekolah yang hanya mampu menampung 480 siswa, sementara jumlah anak-anak Indonesia di Malaysia lebih dari 90 ribu. Anak-anak yang tidak tertampung di SIKL mendapatkan bimbingan pelajaran di sanggar pendidikan di bawah naungan SIKL. Selain itu, banyak anak Indonesia di Malaysia yang tidak memiliki dokumen kewarganegaraan yang resmi, sehingga status mereka tidak jelas dan mereka tidak mendapatkan hak-hak warga negara seperti anak lainnya. SIKL mengajukan kerjasama dengan Muhammadiyah melalui pemberian beasiswa kepada anak-anak tersebut untuk melanjutkan studi dan memenuhi persyaratan yang diajukan oleh pemerintah Malaysia. Mereka akan belajar selama 2 tahun di pondok pesantren Muhammadiyah, dan setelah itu dapat kembali ke Malaysia sebagai warga Indonesia sah yang tinggal di Malaysia. SIKL terbuka untuk kerjasama dengan pihak lain, baik di SIKL maupun di sanggar-sanggar binaan SIKL, baik dalam bentuk materiil maupun non-materiil.

Pada sesi diskusi, Prof. Waston menanyakan apakah lulusan SIKL bisa melanjutkan pendidikan di universitas di Malaysia. Jawabannya adalah iya, banyak lulusan SIKL yang diterima di universitas negeri di Malaysia seperti UTM, UM, dan USIM. Prof. Waston juga menyampaikan bahwa UMS menawarkan beberapa skema beasiswa bagi lulusan SIKL yang berminat melanjutkan studi di UMS.

Selanjutnya, Ustadz Zakki Azani bertanya mengenai prosedur mahasiswa FAI UMS yang ingin melakukan pengabdian masyarakat di SIKL. Jawabannya adalah ada dua skema yang telah berjalan. Untuk pengabdian kurang dari 10 hari, pengelola program studi FAI UMS dapat berkomunikasi dengan SIKL melalui email tanpa harus berkoordinasi dengan pihak imigrasi Malaysia dan KBRI Indonesia. Namun, untuk pengabdian lebih dari 10 hari, perlu berkoordinasi dengan KBRI dan jika lebih dari 30 hari, perlu izin dari pihak imigrasi Malaysia dan pembuatan visa. Pelaksanaan pengabdian dapat dilakukan di SIKL maupun di sanggar. Mahasiswa FAI UMS yang ingin mengabdi sangat diapresiasi, terutama dalam bidang pendidikan Agama Islam yang masih dirasa kurang, terutama untuk anak-anak yang tinggal di daerah pinggiran Malaysia. Waktu yang ideal untuk pelaksanaan pengabdian adalah bulan Agustus hingga September. Bentuk kegiatan pengabdian dapat berupa KKNdik (kuliah kerja nyata di kampus) maupun MBKM (mata kuliah berbasis masyarakat) yang dapat dikonversikan ke dalam mata kuliah FAI UMS.