Pertemuan antara Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta (FAI UMS) dan Muhammadiyah Singapura bertujuan untuk memperkenalkan Fakultas Agama Islam UMS serta menjalin kerjasama melalui Penandatanganan Memorandum of Understanding (MOU). Delegasi Muhammadiyah Singapura yang hadir dalam pertemuan adalah Mr. Wandi Juma’at selaku General Secretary Muhammadiyah Singapura dan Mr. Khairul Abdullah Bin Kamal selaku Chairman Zone Tengah Muhammadiyah Singapura.
Pada pemaparannya, Mr. Khairul Abdullah Bin Kamal menjelaskan sejarah berdirinya Muhammadiyah Singapura pada tahun 1957 dan latar belakang pendiriannya yang ingin memerangi TBC. Ia juga menyampaikan pencapaian-pencapaian terutama dalam memperoleh kepercayaan masyarakat dan pemerintah Singapura. Rencana usaha terdepan Muhammadiyah Singapura adalah mendirikan College Islamic and Muhammadiyah Singapura.
Selanjutnya, Ustadz Syamsul (Dekan FAI UMS) menyampaikan ucapan syukur dan rasa terima kasih atas kedatangan delegasi FAI UMS. Ia memperkenalkan profil FAI UMS beserta program studi yang ada di fakultas tersebut. Tujuan kedatangan FAI UMS adalah menjalin kerjasama dengan Muhammadiyah Singapura, baik dalam pengabdian masyarakat maupun penelitian.
Dalam jawabannya, Mr. Khairul Abdullah Bin Kamal mengucapkan rasa terima kasih atas kunjungan FAI UMS dan menjelaskan bahwa Muhammadiyah Singapura bukan sebagai PCIM (Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah) melainkan lebih sebagai adik atau organisasi saudara dari Muhammadiyah. Visi, misi, dan tujuan Muhammadiyah Singapura sejalan dengan Muhammadiyah secara umum, dan mereka sangat terbuka untuk kerjasama dengan berbagai pihak, termasuk FAI UMS.
Sesi diskusi dimulai dengan pertanyaan dari Prof. Waston mengenai pusat layanan pendidikan lansia di Solo yang kurang, dan bagaimana hal tersebut di Muhammadiyah Singapura. Jawaban dari Muhammadiyah Singapura adalah mereka memiliki pusat layanan lansia yang dilakukan pada siang hari. Lansia dipantau kesehatannya melalui perawatan kesehatan, dan pendidikan diberikan secara sistematis serta dalam bentuk kegiatan sesuai dengan keinginan mereka.
Pertanyaan kedua dari Prof. Waston adalah apakah FAI UMS membuka program studi dengan beasiswa untuk jenjang S1, S2, dan S3. Muhammadiyah Singapura mengapresiasi hal tersebut dan menyatakan bahwa jika ada kesempatan belajar bagi pengurus dan anggota mereka, hal tersebut akan dibicarakan lebih lanjut dengan kepala program studi masing-masing.
Ustadz Fauzul mengajukan pertanyaan ketiga mengenai harapan FAI UMS untuk menjalin hubungan antara Muhammadiyah Singapura dan FAI UMS, serta langkah apa yang dapat dilakukan. Muhammadiyah Singapura menjawab bahwa mereka terbuka untuk kerjasama, dan FAI UMS dapat menghubungi mereka melalui email kepada pimpinan Muhammadiyah Singapura.
Pertanyaan keempat datang dari Dr. Andri Nirwana, yang menanyakan apakah ada kesempatan bagi mahasiswa FAI UMS untuk melakukan pengabdian di Muhammadiyah Singapura. Jawabannya adalah FAI UMS sering berhubungan dengan PCM (Pimpinan Cabang Muhammadiyah) Batang, sehingga tidak menutup kemungkinan bagi FAI UMS untuk bekerjasama atau melakukan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dengan Muhammadiyah Singapura. Implementasi pengabdian tersebut dapat dibicarakan lebih lanjut.